Senin, 08 Maret 2010

Kanker Serviks

Fakta Kanker Serviks

* Kanker serviks merupakan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada serviks (leher rahim)

* Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada perempuan Indonesia. Setiap hari, diperkirakan 20 orang perempuan di Indonesia meninggal dunia karena kanker serviks.

* Setiap perempuan beresiko terkena kanker serviks.

Penyebab Kanker Serviks

* Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV) yang bersifat onkogenik (penyebab kanker)

* Di dunia diketahui HPV tipe 16 dan 18 bersama-sama menyebabkan 71% kasus kanker serviks

Cara Penularan

Setiap perempuan berisiko terkena kanker serviks. Diperkirakan 80% perempuan akan terinfeksi HPV semasa hidupnya dan 50% diantaranya akan terinfeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun penularan juga dapat terjadi meksi tidak melalui hubungan seksual.

Mengapa Setiap Perempuan Berisiko Terkena Kanker Serviks

* Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya. Perempuan yang mengalami infeksi persisten (menetap) jarang menunjukkan gejala pada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker serviks beberapa tahun kemudian.

* Setelah infeksi HPV, tubuh kita tidak selalu dapat membentuk kekebalan, maka kita tidak terlindung dari infeksi berikutnya.

Gejala Dan Perjalanan Kanker Serviks

Kebanyakan infeksi awal HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikit pun, sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari.
Apabila kanker serviks sudah mengalami progresivitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang timbul antara lain:
- Pendarahan setelah senggama
- Pendarahan spontan yang terjadi di antara periode menstruasi rutin
- Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau
- Nyeri panggul dna gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil
- Nyeri ketika berhubungan seksual.

Lindungi Diri Anda

Vaksinasi
Merupakan pencegahan primer untuk mencegah terjadinya infeksi HPV 16 dan 18 yang menyebabkan 71% kasus kanker serviks

Deteksi Dini

* Dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah infeksi HPV

* Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan, oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara berkala.

Vaksinasi dan deteksi dini bersama-sama dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif.

Yang perlu perempuan Ketahui mengenai Vaksinasi

Mengapa perlu vaksinasi?

* Melalui vaksinasi, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe 16 & 18 yang menjadi penyebab utama kejadian kanker serviks.

* Selain itu, vaksinasi juga dapat memberikan perlindungan silang terhadap infeksi HPV lainnya penyebab kanker seperti tipe 45, 31 dan 52.

Apa dampaknya apabila menunda vaksinasi?

* Setiap perempuan beresiko terkena infeksi HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya, tanpa memandang usia dan bagaimana gaya hidupnya.

* Menunda vaksinasi mungkin dapat menunda kesempatan perlindungan jangka panjang yang dapat diberikan oleh vaksin HPV 16 dan 18.

Kapan sebaiknya vaksinasi diberikan?
Vaksinasi sebaiknya diberikan sedini mungkin. Rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan HOGI (Himpunan Onkologi-Ginekologi Indonesia) vaksinasi dapat diberikan pada remaja putrid mulai usia 10 tahun.

Apakah vaksinasi ada efek samping?
Sejauh ini, hamper semua efek samping yang ditimbulkan lebih bersifat local, yakni nyeri di daerah sekitar tempat penyuntikan (injeksi)
Vaksinasi dilakukan dalam 3 tahap pemberian yaitu bulan 0, 1 atau 2 dan 6.

Suplementasi zink untuk cegah Infeksi

Zink atau zat seng terbukti sangat penting untuk daya tahan tubuh, tetapi banyak anak-anak yang ternyata kekurangan mineral ini. Di Indonesia merupakan negara beresiko tinggi kekurangan asupan zink karena pada umumnya mereka hanya mengkonsumsi 50% dari angka kecukupan gizi.

Zink adalah mineral penting yang ikut membentuk lebih dari 300 enzim dan protein. Zink terlibat dalam pembelahan sel, metabolisme asam nukleat, dan pembuatan protein. Zink juga membatu kerja beberapa hormon termasuk hormon kesuburan, juga hormon yang diproduksi oleh kelenjar di otak, tiroid, adrenal, dan timus. Contohnya, hormon timulin di kelenjar timus untuk membuat sel limfosit T hanya akan aktif bila sudah berikatan dengan zink. Padahal sel-T ini merupakan pasukan sel darah putih yang menunjang daya tahan tubuh. Hormon prolaktin juga membutuhkan zink untuk menstimulasi ASI dan pertumbuhan kelenjar payudara.

Zink juga sebagai antioksidan kuat yang mampu mencegah kerusakan sel dan menstabilkan struktur dinding sel. Zink juga berperan dalam proses penyembuhan luka dengan cara merangsang pembentukan dan pemindahan sel kulit di daerah luka.

Kekurangan zink ringan dapat menimbulkan kurangnya nafsu makan yang pasti disertai dengan penurunan berat badan, demikian juga bisa menyebabkan rabun senja dan mudah terinfeksi. Indra pengecapan dan penciuman juga bisa tergangu karena sel-sel perasa rusak akibat berkurangnya enzim carbonic anhyfrase. Enzim tersebut hanya bisa terbentuk bila adanya zink.

Kekurangan zink sedang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, kekurangan hormon kesuburan (hipogonadisme), dan melambatnya penyembuhan luka. Efek yang lebih berat adalah timbulnya gejala kerdil, anak sering sakit karena berkurangnya sel darah putih, kelenjar timusnya mengecil, botak, kelainan kulit dan pencernaan, diare, dan juga gangguan emosi. Laporan terakhir menunjukan bahwa kekurangan zink bisa menyebabkan Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Saat ini zink juga dihubungkan dengan pengobatan AIDS, kanker mulut rahim dan prostat serta terjadinya atherosklerosis.